Kamis, 03 Mei 2012

ANAK TIDUR MENGIGAU ? ..KENAPA YACH ?

Mengigau adalah sebuah prilaku yang tidak hanya ditampakan oleh orang dewasa, anak-anak pun sering juga mengalaminya.  istilah medis dikenal sebagai somniloquy, dapat terjadi baik pada tahap tidur REM maupun tidur non-REM. Ketika mengigau terjadi selama tidur REM (tahapan tidur dimana kita biasa bermimpi), hal tersebut disebabkan oleh karena pengaktifan sesaat mulut dan pita suara yang biasanya berada dalam keadaan tidak aktif ketika kita sedang tidur, sehingga kata-kata yang "diucapkan" oleh seseorang dalam mimpinya secara tidak sengaja ikut dituturkan dengan suara keras. 

Mengigau juga dapat terjadi ketika seseorang menjadi setengah sadar ketika peralihan dari tahap tidur satu ke tahap tidur yang lain. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang mengigau selagi tidur kebanyakan hanya berbicara dalam waktu yang singkat, yang biasanya berlangsung hanya selama satu atau dua detik saja.


Bagi para orang tua tidak perlu terlalu khawatir terhadap permasalah ini, akan lebih baik apabila kita selidiki terlebih dahulu kira-kira hal apa yang mungkin menjadi pemicu sang buah hati mengigau saat tidur.  Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa jadi menjadi penyebab  mengapa buah hati Anda mengigau, yakni :


Anak mengalami peristiwa/ kejadian berkesan.
Peristiwa berkesan dapat timbul pada anak baik itu yang menyenangkan, menakutkan, membuatnya merasa cemas, atau  hal-hal lain yang dirasakan olehnya dan tersimpan dalam memori otaknya. Oleh karna itu sering kali kita jumpai ekspresi wajah yang berbeda saat anak tertidur, kadang tersenyum, marah atau terlihat takut. Contoh anak merasa terkejut saat melihat badut diacara pesta ulang tahun  sehingga terbawa dalam ingatannya terus menerus dsb.


Anak tidur dalam kondisi lelah karna terlalu banyak aktivitas.
Bermain memang memiliki peran penting bagi perkembangan anak, namun waktu bermain yang berlebihan dapat menguras kondisi fisik anak menjadi capek, terlebih aktivitas bermain yang penuh dengan aktivitas gerak ini dilakukan menjelang saat tidur. Contoh anak bermain perang-perangan  atau bermain petak umpet dsb.


Anak memiliki keinginan yang belum terpenuhi.
Terkadang anak memiliki dorongan yang cukup besar  terhadap hal tertentu. Nah hal ini akan terbawa dalam pikiran bawah sadarnya saat ia tertidur  apabila keinginan tersebut belum terpenuhi. Misalnya anak dilarang untuk makan ice cream  atau dilarang bermain bola di lapangan dsb.


Mengigau dapat saja dikatakan wajar, namun setelah kita mengetahui beberapa faktor diatas sebagai orang tua hendaknya  kita melakukan evaluasi mengenai kegiatan sehari-hari anak dan  juga harus membantu mereka dalam mengatasi permasalahannya ini. Kita menyadari bahwa setiap anak itu berbeda maka kita dapat membantu mereka dengan cara yang berbeda-beda pula , berikut beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan :


Beri ketenangan pada anak.
Ketika seorang anak mengigau, lalu menangis bahkan apabila ia berteriak histeris maka sebaiknya orang tua memberi ketenangan dengan mendekap anak dengan maksud memberi perhatian dan perlindungan yang aman dari kondisi anak.


Bawa anak pada kondisi siap menjelang tidur.
Anda bisa membiasakan untuk menemani anak saat menjelang tidur seperti dengan membacakan dongeng, atau  ajak anak bercakap-cakap mengenai hal-hal yang dilakukannya hari ini dan rencana apa yang dilakukan besok. Sehingga anak merasa siap untuk beristirahat dan tidak merasa lelah saat tertidur.


Jalin komunikasi dengan anak.
Bagi Anda para orang tua, sisihkan waktu Anda untuk saling sharing dengan anak, terutama yang berkaitan dengan permasalahan dan kebutuhan sehari-hari yang dialami oleh anak. Dengan demikian secara tidak langsung kita  mengajarkan anak untuk bersikap terbuka, misalnya anak memiliki keinginan untuk diantar ke sekolah oleh Anda bukan oleh si bibi.


Upayakan  waktu tidur yang cukup
Seorang anak belum memiliki kemampuan untuk mengatur kapan ia harus tidur, kapan harus sekolah dan kapan ia dapat bermain. Oleh karna itu, sebaiknya orang tua membantu  anak dalam hal mengatur jadwal istirahat bagi anak sehingga anak memiliki waktu tidur yang cukup.


Berdasarkan penelitian  mengatakan  bahwa lebih dari separuh anak-anak pernah mengalami berbicara dalam tidur mereka sesekali, lalu perilaku ini menjadi semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Kondisi mengigau yang kronis sampai ke masa dewasa dapat dianggap sebagai gangguan tidur,hal ini bisa disebabkan oleh stress dan faktor-faktor lainnya. Seperti jenis lain dari parasomnia, tidur sambil berjalan dan gigi yang bergemeretuk, mengikuti pola yang sama dengan yang dijumpai pada mengigau ini. Oleh karnanya langkah tepat dan bijak bagi orang tua untuk membantu mengatasi permasalah mengigau bagi anak sejak dini agar tidak berlanjut hingga ke masa dewasanya.