Selasa, 20 Maret 2012

MENCERMATI KEBIASAAN BAYI


Tingkah laku bayi memang selalu menggemaskan, namun lain hal nya apabila ada prilaku tertentu dari seorang bayi yang dianggap menjadi suatu hal yang aneh yang terbawa hingga masa pertumbuhan akibat adanya pola kebiasaan. Kita mengetahui bersama bahwa sebuah prilaku dapat dipengaruhi oleh nature (bawaan) dan nurture (lingkungan), oleh karnanya hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar bayi tidak membawa prilaku yang buruk atau aneh di dalam proses masa pertumbuhannya kelak.


Sebuah kebiasaan terbentuk biasanya dimulai dari hal yang tidak disadari (unconscious) akan tetapi apabila hal itu terjadi berulang-ulang, maka bukan mustahil hal ini akan dianggap sebagai suatu hal yang wajar di dalam kesadarannya (conscious) terlebih adanya penguatan dari lingkungan sekitar.


Seorang bayi yang mengalami sebuah tekanan seperti rasa cemas, cenderung melampiaskan pada sebuah perilaku tertentu dengan menyibukkan diri atau sebaliknya ia melakukannya untuk dapat menenangkan dirinya. Hal ini apabila kita cermati lebih jauh bisa kita liat dari apa yang menyebabkan dia melakukan tindakan tersebut, lalu apa yang dia lakukan ? dan dari mana prilaku tersebut ia tiru ? ingat bahwa seorang anak memiliki kemampuan untuk melakukan imitasi atau modeling dari lingkungan sekitarnya karna proses memory pada bayi pun sudah mulai berfungsi. Jadi Penting bagi para orang tua untuk benar-benar mencontohkan perilaku yang positif sejak dini pada bayi.


Sebagai contoh perilaku kebiasaan anak yang biasa kita temui adalah bayi yang suka menghisap ibu jarinya. Hal ini jika kita telusuri kemungkinan disebabkan oleh rasa cemas pada waktu bayi terhadap rasa laparnya. Perilaku ini dilakukan sebagai coping untuk menahan rasa lapar  yang dirasakan oleh bayi, yang akhirnya terbawa hingga tahapan perkembangan berikutnya hal ini apabila dibiarkan juga akan berpengaruh pada permasalahan dalam pertumbuhan gigi pada bayi.


Contoh lainnya adalah sikap mencari perhatian anak terhadap orang tuanya seperti menangis meraung-raung sambil memukul. Hal ini ditunjukan oleh bayi sebagai luapan emosi atas harapan yang tidak segera dipenuhi seperti saat mengompol bayi merasa tidak nyaman lalu bayi menangis keras namun orang tua tidak memperhatikan. Hal ini apabila terus dibiarkan akan memberikan dampak negative pada perkembangan prilaku anak di masa pertumbuhannya. Untuk itu peran orang tua dan lingkungan untuk selalu memperhatikan si buah hati sangatlah penting untuk membantu anak dalam mengatasi rasa cemas dengan cara yang lebih positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar